Ringkasan dari “Aplikasi All Indonesia”

  • Merupakan aplikasi resmi dari Ditjen Imigrasi RI.
  • Wajib dipakai sejak 1 September 2025 di beberapa bandara utama.
  • Berlaku di seluruh pintu masuk internasional mulai 1 Oktober 2025.
  • Gratis digunakan, tersedia di Android, iOS, dan website.
  • Memudahkan wisatawan karena semua formulir CIQ terintegrasi dalam satu sistem.
  • QR code dari aplikasi digunakan saat pemeriksaan kedatangan.
  • Bisa dipakai untuk perjalanan individu maupun kelompok keluarga.

 

Bagi turis internasional yang akan berkunjung ke Indonesia, kini proses kedatangan jadi lebih sederhana.

Melalui aplikasi All Indonesia, urusan imigrasi, bea cukai, hingga kesehatan bisa diakses dalam satu sistem digital.

Associe akan membahasnya di artikel ini.

 

Apa Itu Aplikasi All Indonesia?

Aplikasi All Indonesia adalah platform resmi dari Direktorat Jenderal Imigrasi Republik Indonesia yang dirancang untuk mengintegrasikan berbagai formulir kedatangan.

Sebelumnya, pelancong internasional harus mengisi beberapa formulir terpisah untuk imigrasi, bea cukai, kesehatan, dan karantina.

Melalui aplikasi ini, semua proses tersebut kini dapat dilakukan dalam satu sistem digital.

 

Menurut keterangan dari Ditjen Imigrasi, aplikasi ini mulai diwajibkan pada 1 September 2025 di beberapa pintu masuk utama seperti:

  • Bandara Soekarno-Hatta
  • Bandara Ngurah Rai
  • Bandara Juanda
  • Pelabuhan di Batam

Kemudian, per 1 Oktober 2025, penggunaannya diperluas ke seluruh pintu masuk internasional Indonesia, baik bandara, pelabuhan, maupun pos perbatasan darat.

Ketentuan penting lain yang perlu diketahui adalah aplikasi ini gratis, dapat diunduh melalui Google Play Store dan App Store, serta bisa diakses lewat situs resmi.

Penumpang dapat mengisi data paling awal tiga hari sebelum keberangkatan, lalu akan memperoleh kode QR yang ditunjukkan saat pemeriksaan di bandara.

 

Tujuan Aplikasi All Indonesia

Penerapan aplikasi ini memiliki beberapa tujuan utama, di antaranya:

  • Mempercepat proses kedatangan dengan memangkas antrian di bandara
  • Menyediakan sistem digital yang aman dan terintegrasi
  • Membantu pemerintah dalam pemantauan data penumpang internasional
  • Memudahkan wisatawan dengan satu kali pengisian data untuk berbagai kebutuhan
  • Meningkatkan kenyamanan perjalanan bagi individu maupun kelompok keluarga 

Kapan dan Dimana Aplikasi Ini Wajib Digunakan?

Mulai 1 September 2025, aplikasi ini diwajibkan di pintu masuk besar seperti Jakarta, Bali, Surabaya, dan Batam.

Pada tahap awal, pemerintah ingin memastikan sistem berjalan lancar di lokasi dengan volume penumpang tertinggi.

Sejak 1 Oktober 2025, aturan ini diperluas ke seluruh pintu masuk internasional di Indonesia. 

Artinya, setiap wisatawan asing maupun WNI yang kembali dari luar negeri wajib menggunakan aplikasi ini tanpa terkecuali.

Dengan begitu, tidak ada lagi formulir manual yang sebelumnya harus diisi secara terpisah.

 

Kenapa Aplikasi All Indonesia Penting?

Bagi wisatawan, aplikasi ini jelas memberi kemudahan karena semua urusan administrasi bisa dilakukan sebelum keberangkatan.

Dengan satu QR code, pemeriksaan di imigrasi, bea cukai, dan karantina dapat berlangsung lebih cepat.

Hal ini akan mengurangi antrian panjang yang sering terjadi di bandara besar.

Dari sisi pemerintah, aplikasi ini membantu mencatat dan mengelola data kedatangan secara real time.

 

FAQ Tentang Aplikasi All Indonesia

Apakah aplikasi All Indonesia berbayar?

Tidak, aplikasi ini gratis dan bisa diakses lewat ponsel maupun situs web resmi.

Apakah aplikasi ini menggantikan visa?

Tidak. Wisatawan tetap harus mengurus visa sesuai kebijakan, seperti e-VOA atau visa kunjungan.

Bisakah aplikasi digunakan untuk keluarga?

Ya, satu akun bisa menambahkan data beberapa anggota keluarga, tetapi masing-masing tetap harus tercatat dengan paspor masing-masing.

Kapan sebaiknya mengisi data di aplikasi?

Data bisa diisi mulai tiga hari sebelum keberangkatan agar lebih praktis saat tiba di bandara.

Apakah QR code dari aplikasi harus dicetak?

Tidak wajib, tetapi disarankan menyimpan salinan digital atau cetak agar tetap bisa digunakan jika koneksi internet bermasalah.

 

Baca Juga:

Kini QRIS Bisa Dipakai Di Jepang, Bagaimana Negara Lain?

Dianggap Beresiko, Apa Benar Roblox Akan Diblokir Di Indonesia?