Ringkasan Artikel: Contoh Produk Domestik Bruto
PDB adalah indikator utama untuk mengukur aktivitas ekonomi di suatu negara. Berikut ringkasannya:
- Tujuan PDB meliputi pengukuran pertumbuhan ekonomi, standar hidup, dan dasar kebijakan.
- Contoh PDB termasuk produksi barang di dalam negeri, ekspor, hingga jasa pariwisata.
- Perbedaan PDB dan PNB terletak pada lokasi produksi dan kepemilikan faktor produksi.
Ekonomi suatu negara dinilai melalui berbagai indikator, salah satunya produk domestik bruto (PDB) sebagai tolok ukur utama pertumbuhan.
Apa itu PDB, bagaimana cara menghitungnya, dan apa saja contoh produk domestik bruto di Indonesia?
Associe akan membahasnya di artikel ini.
Apa Itu Produk Domestik Bruto (PDB)?
Produk Domestik Bruto (PDB) adalah ukuran nilai total barang dan jasa yang dihasilkan dalam suatu negara pada periode tertentu, biasanya setahun.
PDB sering disebut juga Gross Domestic Product (GDP).
Dilansir dari Investopedia, PDB menjadi gambaran menyeluruh kesehatan ekonomi negara, yang dapat disesuaikan dengan inflasi dan jumlah penduduk.
Faktor umum yang mempengaruhi besar kecilnya PDB antara lain:
- Investasi
- Konsumsi rumah tangga
- Pengeluaran pemerintah
- Ekspor-impor
Di Indonesia, pada kuartal I 2025 konsumsi rumah tangga menjadi komponen terbesar PDB dengan kontribusi 54,53% dan pertumbuhan 4,89%.
Semakin tinggi konsumsi masyarakat dan produksi barang atau jasa, semakin besar pula PDB suatu negara.
PDB juga dipengaruhi oleh stabilitas ekonomi makro, inflasi, tingkat suku bunga, serta iklim usaha di suatu negara
Tujuan Produk Domestik Bruto
Tujuan penghitungan PDB dapat membantu banyak pihak, seperti pemerintah, akademisi, hingga pelaku bisnis.
Beberapa tujuan utamanya antara lain:
- Mengukur tingkat pertumbuhan ekonomi suatu negara
- Menjadi acuan dalam membuat kebijakan ekonomi
- Menilai standar hidup masyarakat
- Menjadi tolok ukur kinerja sektor industri
- Membandingkan kondisi ekonomi antarnegara
Contoh Produk Domestik Bruto
Untuk memahami PDB dengan mudah, bayangkan sebuah mobil yang dirakit di Indonesia oleh perusahaan asal Jepang.
Walaupun pemiliknya bukan warga Indonesia, aktivitas produksi mobil tersebut tetap dihitung sebagai PDB Indonesia karena berlangsung di dalam negeri.
Contohnya:
- Ekspor kopi dari Sumatera ke luar negeri
- Produksi film atau aplikasi digital karya anak bangsa yang dijual di pasar global
- Jasa pariwisata seperti hotel di Bali yang melayani wisatawan asing
- Produk pertanian lokal yang dipasarkan di dalam negeri
Perbedaan PDB dan PNB
Produk Nasional Bruto (PNB) atau GNP adalah total nilai barang dan jasa yang dihasilkan warga negara, termasuk yang diproduksi di luar negeri.
Walaupun sering dianggap sama, PDB dan PNB memiliki perbedaan mendasar, yaitu:
Aspek | PDB | PNB |
---|---|---|
Definisi | Nilai barang dan jasa yang diproduksi di dalam negeri | Nilai barang dan jasa yang diproduksi oleh warga negara, baik di dalam maupun luar negeri |
Dilihat dari | Lokasi produksi | Kepemilikan faktor produksi |
Contoh | Pabrik mobil asing di Indonesia → masuk PDB Indonesia | Pendapatan TKI di luar negeri → masuk PNB Indonesia |
Tidak dihitung | Pendapatan pekerja Indonesia di luar negeri | Produksi perusahaan asing di Indonesia |
Cara Menghitung Produk Domestik Bruto
PDB dapat dihitung dengan beberapa pendekatan:
Pendekatan Produksi (Output Approach)
Pendekatan ini menghitung PDB dengan menjumlahkan seluruh nilai tambah dari barang dan jasa yang diproduksi oleh berbagai sektor ekonomi.
Mulai dari pertanian, industri, perdagangan, hingga jasa. Nilai tambah adalah selisih antara nilai produksi dengan biaya antara (input).
Rumus:
PDB = Σ (Nilai Produksi – Biaya Antara)
Misalnya, sektor pertanian memproduksi beras senilai Rp100 juta, sektor industri memproduksi pakaian senilai Rp50 juta, dan sektor jasa menyumbang Rp30 juta.
Biaya input antara (seperti benih, kain, bahan baku) sebesar Rp40 juta.
Perhitungan:
PDB = (100 + 50 + 30) – 40 = Rp140 juta
Pendekatan Pendapatan (Income Approach)
Pendekatan ini menghitung PDB dari sisi pendapatan yang diterima oleh faktor produksi.
Seperti gaji dan upah tenaga kerja, bunga modal, sewa lahan, serta laba perusahaan.
Cara ini menekankan kontribusi pendapatan terhadap perekonomian suatu negara.
Rumus:
PDB = Upah + Sewa + Bunga + Laba
Misalnya, tenaga kerja menerima upah Rp60 juta, sewa lahan Rp20 juta, bunga modal Rp10 juta, dan laba perusahaan Rp50 juta.
Perhitungan:
PDB = 60 + 20 + 10 + 50 = Rp140 juta
Pendekatan Pengeluaran (Expenditure Approach)
Pendekatan ini menghitung PDB dengan menjumlahkan seluruh pengeluaran yang dilakukan dalam suatu negara.
Baik oleh rumah tangga, pemerintah, pelaku usaha, maupun pihak luar negeri.
Rumus:
PDB = C + I + G + (X – M)
C = Konsumsi rumah tangga
I = Investasi
G = Pengeluaran pemerintah
X = Ekspor
M = Impor
Misalnya, rumah tangga menghabiskan Rp70 juta (C), investasi Rp40 juta (I), pemerintah mengeluarkan Rp30 juta (G), ekspor Rp20 juta (X), dan impor Rp20 juta (M).
Perhitungan:
PDB = 70 + 40 + 30 + (20 – 20) = Rp140 juta
Aturan Hukum Terkait Produk Domestik Bruto
Di Indonesia, PDB dihitung oleh Badan Pusat Statistik (BPS) berdasarkan peraturan perundang-undangan.
- Undang-Undang Nomor 16 Tahun 1997 tentang Statistik: menetapkan kewenangan BPS menyusun dan mempublikasikan data resmi termasuk PDB.
- Peraturan Presiden Nomor 86 Tahun 2007 tentang BPS: memperkuat status BPS sebagai lembaga penyelenggara statistik resmi nasional, termasuk PDB.
FAQ Tentang “Contoh Produk Domestik Bruto”
Apa itu produk domestik bruto dalam istilah sederhana?
PDB adalah nilai total barang dan jasa yang diproduksi di dalam suatu negara pada periode tertentu.
Apa perbedaan PDB dan GDP?
Tidak ada, karena PDB adalah istilah dalam bahasa Indonesia untuk Gross Domestic Product (GDP).
Mengapa PDB penting bagi negara?
Karena PDB mencerminkan kondisi ekonomi, menjadi dasar kebijakan, dan menunjukkan daya beli masyarakat.
Apakah pendapatan TKI masuk PDB?
Tidak, pendapatan TKI masuk ke dalam PNB, bukan PDB, karena dihasilkan di luar negeri.
Siapa yang berwenang menghitung PDB di Indonesia?
Badan Pusat Statistik (BPS) sebagai lembaga resmi negara yang mengeluarkan data ekonomi.
Baca Juga:
Suka Belanja Impor? Anda Wajib Tahu Cara Hitung Nilai Pabean