Merek yang Tidak Dapat Didaftarkan — Mendaftarkan merek adalah langkah penting dalam melindungi identitas bisnis. Namun, tidak semua merek dapat diterima.
Ada sejumlah alasan mengapa suatu merek ditolak pendaftarannya. Jika tidak memahami aturan yang berlaku, usaha Anda bisa mengalami kendala hukum.
Associe akan membahas kategori merek yang tidak dapat didaftarkan beserta dasar hukumnya.
Baca Juga: Cara Pendaftaran Merek Dagang Lengkap
Pengertian Merek yang Tidak Dapat Didaftarkan
Merek yang tidak dapat didaftarkan adalah merek yang tidak memenuhi persyaratan hukum yang telah ditetapkan.
Hal ini bisa disebabkan oleh berbagai faktor, mulai dari kesamaan dengan merek lain hingga bertentangan dengan norma yang berlaku di masyarakat.
Dalam konteks hukum di Indonesia, merek yang tidak memenuhi kriteria tertentu dapat ditolak oleh Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual (DJKI).
Oleh karena itu, memahami aturan yang berlaku sangat penting sebelum mengajukan permohonan.
Dasar Hukum Merek yang Tidak Dapat Didaftarkan
Dasar hukum yang mengatur pendaftaran merek di Indonesia adalah Undang-Undang No. 20 Tahun 2016 tentang Merek dan Indikasi Geografis.
Dalam pasal 20 dan 21, terdapat berbagai ketentuan yang menjadi dasar penolakan pendaftaran merek.
Undang-undang ini memastikan bahwa merek yang didaftarkan memiliki daya pembeda, tidak menyesatkan, dan tidak melanggar norma yang berlaku.
Alasan Penolakan Pendaftaran Merek
Beberapa alasan utama mengapa merek bisa ditolak pendaftarannya meliputi:
Bertentangan dengan hukum dan norma masyarakat
Merek yang mengandung unsur yang bertentangan dengan ideologi negara, kesusilaan, agama, atau ketertiban umum tidak dapat didaftarkan.
Tidak memiliki daya pembeda
Jika sebuah merek terlalu umum atau tidak memberikan identitas unik bagi produk atau jasa, maka permohonannya dapat ditolak.
Menyesatkan konsumen
Merek yang memberikan informasi yang tidak sesuai dengan kualitas, manfaat, atau sifat barang/jasa akan ditolak.
Memiliki kesamaan dengan merek lain
Merek yang memiliki kesamaan pada pokoknya atau keseluruhan dengan merek lain yang sudah terdaftar dapat ditolak.
Menggunakan nama atau simbol resmi tanpa izin
Merek yang menyerupai atau meniru simbol negara, organisasi internasional, atau lembaga pemerintah tidak bisa didaftarkan tanpa izin resmi.
Contoh Merek yang Tidak Dapat Didaftarkan
Berdasarkan aturan yang berlaku, berikut adalah beberapa kategori merek yang tidak dapat didaftarkan beserta contohnya:
Merek yang Menyesatkan
Merek yang mengandung informasi yang tidak sesuai dengan kenyataan atau dapat menyesatkan konsumen terkait asal, kualitas, atau manfaat barang/jasa yang ditawarkan. Hal ini dapat menciptakan ekspektasi yang salah di benak konsumen dan merugikan mereka secara finansial atau kesehatan.
Contoh:
- Merek “Obat Ampuh Sembuhkan Segala Penyakit”, yang memberikan klaim berlebihan tanpa bukti ilmiah.
- Merek “100% Organik” untuk produk yang ternyata mengandung bahan sintetis.
Merek yang Tidak Memiliki Daya Pembeda
Merek yang terlalu generik atau deskriptif sehingga tidak dapat digunakan untuk mengidentifikasi suatu produk atau jasa secara unik. Merek seperti ini tidak bisa berfungsi sebagai penanda eksklusif karena bersifat umum dan dapat digunakan oleh banyak pihak dalam industri yang sama.
Contoh:
- Merek “Warung Makan” untuk usaha restoran, karena terlalu umum dan tidak menunjukkan ciri khas tertentu.
- Merek “Minuman Segar” untuk produk minuman, yang tidak memberikan identitas unik bagi produk tersebut.
Merek yang Mengandung Unsur yang Dilarang
Merek yang mengandung unsur yang bertentangan dengan hukum, kesusilaan, atau norma sosial tidak dapat didaftarkan.
Hal ini termasuk kata-kata yang mengandung unsur penghinaan, pornografi, atau unsur yang dapat memicu konflik sosial dan politik.
Contoh:
- Merek yang mengandung kata-kata kasar atau vulgar yang tidak sesuai dengan norma kesopanan.
- Merek yang menggunakan simbol terlarang atau yang berkaitan dengan kelompok radikal atau teroris.
Merek yang Mirip dengan Merek Telah Terdaftar
Merek yang memiliki kesamaan dengan merek lain yang sudah lebih dulu terdaftar dapat ditolak karena berpotensi menimbulkan kebingungan di antara konsumen. Kesamaan ini bisa berupa nama, logo, atau elemen visual lainnya yang membuat dua merek sulit dibedakan.
Contoh:
- Merek “Starbex” yang memiliki kemiripan dengan “Starbucks”, baik dari segi pelafalan maupun desain logo.
- Merek “Niké” yang menyerupai “Nike”, sehingga dapat membingungkan konsumen dan menimbulkan dugaan adanya hubungan dengan merek asli.
Merek yang Menggunakan Nama atau Simbol Resmi
Merek yang menggunakan lambang negara, simbol organisasi internasional, atau nama lembaga pemerintah tanpa izin resmi tidak dapat didaftarkan.
Hal ini bertujuan untuk mencegah penyalahgunaan simbol yang memiliki otoritas hukum atau reputasi tertentu.
Contoh:
- Merek yang menggunakan lambang Garuda Pancasila, karena merupakan simbol resmi negara Indonesia.
- Merek yang menggunakan logo Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) tanpa izin, yang dapat memberi kesan seolah-olah produk tersebut memiliki afiliasi dengan organisasi tersebut.
Baca Juga: Pengertian HAKI atau Hak Kekayaan Intelektual Serta Jenisnya
Kesimpulan
Pendaftaran merek adalah langkah penting untuk melindungi identitas bisnis, tetapi ada merek yang tidak dapat didaftarkan.
Merek yang tidak dapat didaftarkan biasanya memiliki kesamaan dengan merek lain, tidak memiliki daya pembeda, atau mengandung unsur yang dilarang.
Untuk meningkatkan peluang keberhasilan, lakukan analisis dan penelusuran menyeluruh sebelum mengajukan permohonan.
Jika Anda tertarik untuk mengetahui lebih banyak terkait legalitas atau membutuhkan layanan pendaftaran merek, jangan ragu untuk kunjungi Associe atau langsung hubungi kami.
