Ringkasan Artikel: Saham Gudang Garam Anjlok
Dalam lima tahun terakhir, saham Gudang Garam (GGRM) turun lebih dari 89%, dari hampir Rp 90.000 menjadi sekitar Rp 9.100 per lembar. Penurunan ini dipicu oleh anjloknya laba bersih, penurunan pendapatan, stok tembakau yang menumpuk, serta tekanan industri akibat tren hidup sehat dan kenaikan cukai.
Saham Gudang Garam Anjlok — Harga saham PT Gudang Garam Tbk (GGRM) terus menunjukkan penurunan dalam beberapa tahun terakhir.
Dari posisi yang dulunya dianggap kuat di pasar, kini saham perusahaan rokok besar asal Kediri ini menghadapi realita pasar yang sangat berbeda.
Apakah penurunan ini bisa dipulihkan, atau justru menandai pergeseran permanen? Associe akan membahasnya di artikel ini.
Baca Juga: Tupperware Bangkrut dan Resmi Tutup Setelah 33 Tahun
Berita Terbaru Saham Gudang Garam Anjlok
Pada penutupan perdagangan 20 Juni 2025, harga saham Gudang Garam tercatat di level Rp 9.100 per lembar.
Angka ini menunjukkan penurunan lebih dari 89% dibandingkan harga puncaknya yang hampir menyentuh Rp 90.000 di tahun 2019.
Penurunan ini tidak hanya mengejutkan investor, tetapi juga menandai perubahan besar dalam dinamika sektor konsumsi.
Laporan keuangan perusahaan turut mencerminkan kondisi tersebut. Pada tahun 2024, Gudang Garam hanya mencatatkan laba bersih sebesar Rp 980,8 miliar, turun tajam dari Rp 5,32 triliun pada tahun sebelumnya.
Pendapatan juga merosot dari Rp 118,95 triliun menjadi Rp 98,65 triliun, atau turun sekitar 17 persen. Penurunan ini memengaruhi seluruh lini usaha, khususnya produk sigaret kretek mesin dan sigaret kretek tangan.
Kontribusi utama pendapatan perusahaan berasal dari sigaret kretek mesin sebesar Rp 86,62 triliun, sementara sigaret kretek tangan menyumbang Rp 9,36 triliun.
Sisanya berasal dari bisnis lainnya seperti konstruksi dan kertas karton. Di sisi lain, biaya pokok penjualan masih tinggi, yakni Rp 89,27 triliun, membuat margin keuntungan semakin sempit.
Sekilas Tentang Gudang Garam
Gudang Garam adalah salah satu perusahaan rokok terbesar di Indonesia yang didirikan pada tahun 1958 di Kediri, Jawa Timur.
Perusahaan ini dikenal sebagai produsen rokok kretek ternama dengan berbagai merek populer seperti Surya dan GG Mild.
Gudang Garam memiliki integrasi bisnis dari hulu ke hilir, termasuk perkebunan tembakau dan pabrik pengolahan.
Penyebab Saham Gudang Garam Anjlok Tajam
Secara umum, penurunan harga saham ini dipicu oleh tekanan besar terhadap industri rokok nasional.
Perubahan gaya hidup, regulasi ketat, dan persaingan yang semakin ketat menjadi tantangan besar bagi perusahaan-perusahaan rokok, termasuk Gudang Garam.
Penurunan Permintaan Rokok
Tren hidup sehat dan peningkatan kesadaran masyarakat terhadap dampak merokok turut menurunkan permintaan.
Generasi muda semakin menjauhi produk tembakau konvensional, beralih ke alternatif lain seperti vape/rokok elektrik atau memilih untuk tidak merokok sama sekali.
Kenaikan Tarif Cukai Rokok
Kebijakan pemerintah dalam menaikkan tarif cukai rokok tiap tahun berdampak langsung pada struktur biaya dan harga jual.
Hal ini tidak hanya menekan margin keuntungan produsen, tetapi juga mendorong konsumen beralih ke produk yang lebih murah.
Stok Melimpah dan Efisiensi Operasional
Gudang Garam diketahui memiliki stok tembakau berlimpah, bahkan cukup untuk kebutuhan produksi selama empat tahun.
Hal ini membuat perusahaan mengurangi pembelian bahan baku, seperti yang terjadi dengan penghentian pembelian tembakau dari Temanggung.
Dampak Penurunan Saham Gudang Garam Terhadap Investor dan Industri
Bagi investor ritel maupun institusional, penurunan harga saham GGRM secara drastis tentu menimbulkan kerugian signifikan.
Kepercayaan terhadap sektor yang sebelumnya dianggap stabil dan defensif kini mulai goyah.
Saham yang dulu jadi andalan banyak portofolio kini menjadi sumber kekhawatiran.
Dampaknya tidak berhenti di pasar modal. Mitra usaha, petani tembakau, dan pelaku industri pendukung juga merasakan tekanan.
Keputusan Gudang Garam untuk berhenti membeli tembakau dari wilayah tertentu menjadi contoh konkret bagaimana koreksi pasar mempengaruhi rantai pasok secara menyeluruh.
Apakah Saham GGRM Masih Layak Investasi?
Pertanyaan ini wajar muncul mengingat kondisi yang terjadi saat ini. Saham Gudang Garam memang sedang dalam tekanan berat, namun sebagian analis masih melihat peluang jangka panjang, terutama jika perusahaan mampu beradaptasi dan memperluas diversifikasi produk.
Namun bagi investor konservatif, perlu pertimbangan matang sebelum masuk kembali. Risiko pergeseran tren konsumsi dan regulasi yang semakin ketat menjadi hambatan utama. Evaluasi menyeluruh terhadap kondisi terkini sangat penting sebelum mengambil keputusan.
Baca Juga: Sritex Bangkrut, Apa yang Terjadi dan Dampaknya?
FAQ Tentang “Saham Gudang Garam Anjlok”
Apa penyebab utama saham Gudang Garam anjlok?
Penurunan disebabkan oleh menurunnya permintaan rokok, kenaikan cukai, dan kinerja keuangan yang terus melemah.
Seberapa besar penurunan harga saham GGRM dalam lima tahun terakhir?
Dari hampir Rp 90.000 di tahun 2019 menjadi sekitar Rp 9.100 pada pertengahan 2025, turun lebih dari 89 persen.
Apakah GGRM menghentikan pembelian tembakau lokal?
Ya, salah satunya dari Kabupaten Temanggung karena stok perusahaan yang melimpah untuk beberapa tahun ke depan.
Apa saja segmen produk utama Gudang Garam saat ini?
Sigaret kretek mesin dan sigaret kretek tangan menjadi dua penyumbang pendapatan terbesar perusahaan.
Masih layakkah saham GGRM dikoleksi?
Tergantung pada profil risiko investor. Perlu evaluasi menyeluruh terhadap prospek industri dan strategi adaptasi perusahaan.