Shrinkflation — Shrinkflation adalah fenomena yang semakin umum terjadi di berbagai produk konsumsi, terutama makanan ringan.
Pernahkah Anda memperhatikan bahwa snack favorit anak kecil kini lebih kecil dibanding beberapa tahun lalu?
Hal ini bukan kebetulan, melainkan bagian dari strategi perusahaan dalam menghadapi kenaikan biaya produksi.
Meskipun kemasannya tetap sama, isi produknya berkurang sedikit demi sedikit. Fenomena ini sering kali terjadi tanpa disadari konsumen.
Di artikel ini, Associe akan membahas pengertian dari shrinkflation.
Baca Juga: Optimalkan Stock dengan EOQ (Economic Order Quantity)
Pengertian Strategi Shrinkflation
Shrinkflation adalah strategi yang digunakan oleh produsen untuk mengurangi jumlah atau ukuran produk tanpa mengubah harga.
Istilah shrinkflation berasal dari gabungan kata “shrink” (menyusut) dan “inflation” (inflasi).
Hal ini dilakukan sebagai respons terhadap meningkatnya biaya bahan baku, tenaga kerja, dan distribusi.
Dengan cara ini, produsen tetap dapat menjaga harga tetap stabil di pasaran tanpa kehilangan pelanggan yang sensitif terhadap kenaikan harga.
Strategi ini lebih sering terjadi pada produk makanan dan kebutuhan sehari-hari yang dikonsumsi secara rutin oleh masyarakat.
Konsumen sering kali tidak menyadari perubahan ini karena produsen biasanya tidak mengumumkan adanya pengurangan isi produk.
Fenomena ini tidak hanya terbatas pada makanan ringan, tetapi juga ditemukan pada berbagai produk lain seperti deterjen, tisu, dan minuman kemasan.
Selain mengurangi isi, beberapa perusahaan juga mengubah formula atau bahan baku produk untuk menghemat biaya tanpa menaikkan harga.
Tujuan Strategi Shrinkflation
Menekan Biaya Produksi
Produsen menghadapi kenaikan harga bahan baku dan operasional yang terus meningkat. Dengan mengurangi isi produk, mereka dapat menekan biaya produksi tanpa mengorbankan profitabilitas.
Menjaga Daya Beli Konsumen
Jika harga produk dinaikkan, konsumen mungkin akan berpindah ke merek lain. Shrinkflation memungkinkan perusahaan untuk tetap menawarkan harga yang sama agar konsumen tidak beralih.
Menghindari Reaksi Negatif
Kenaikan harga secara langsung sering kali memicu keluhan pelanggan. Dengan shrinkflation, perubahan tidak terlalu mencolok sehingga mengurangi risiko reaksi negatif dari pasar.
Menyesuaikan dengan Tren Pasar
Beberapa produsen memanfaatkan shrinkflation sebagai strategi pemasaran dengan memperkenalkan varian “lebih kecil” yang diklaim lebih praktis dan sesuai dengan gaya hidup modern.
Mengurangi Dampak Inflasi
Dalam kondisi ekonomi yang sulit, shrinkflation menjadi solusi bagi perusahaan untuk bertahan tanpa harus menambah beban finansial bagi pelanggan setia mereka.
Cara Kerja Shrinkflation
Shrinkflation dimulai ketika biaya produksi meningkat, mendorong produsen mencari cara menghemat tanpa menaikkan harga.
Produsen mengurangi ukuran atau berat produk sedikit demi sedikit agar perubahan tidak langsung disadari konsumen.
Kemasan didesain ulang agar tetap terlihat penuh, misalnya dengan mempertebal dasar wadah atau mengubah bentuk isinya.
Beberapa produsen juga mengganti bahan baku dengan alternatif lebih murah atau mengurangi kandungan premium.
Hasil akhirnya, konsumen membayar harga yang sama untuk produk yang lebih sedikit tanpa disadari secara langsung.
Dampak Strategi Shrinkflation
Pengaruh terhadap Konsumen
Konsumen sering kali merasa tertipu setelah menyadari bahwa produk favorit mereka telah menyusut meskipun harga tetap sama.
Dampak pada Loyalitas Merek
Jika shrinkflation dilakukan tanpa transparansi, kepercayaan pelanggan terhadap merek dapat menurun, menyebabkan mereka beralih ke kompetitor.
Efek terhadap Ekonomi
Shrinkflation berkontribusi terhadap inflasi tersembunyi, di mana daya beli masyarakat menurun karena mendapatkan lebih sedikit untuk harga yang sama.
Implikasi pada Regulasi
Di beberapa negara, shrinkflation telah memicu perdebatan mengenai perlunya regulasi yang lebih ketat dalam pengemasan dan informasi produk.
Respons Pasar
Konsumen yang lebih sadar akan shrinkflation mulai membandingkan harga per gram atau per liter daripada hanya melihat harga total produk.
Baca Juga: Cara Efektif Mengelola Expense Management
Kesimpulan
Shrinkflation adalah strategi yang semakin umum digunakan oleh produsen untuk mengatasi kenaikan biaya tanpa menaikkan harga produk.
Meskipun tidak ilegal, praktik ini sering kali dianggap kurang transparan dan dapat memengaruhi kepercayaan konsumen.
Tujuan utama shrinkflation adalah menjaga daya beli pelanggan dan menekan biaya produksi.
Cara kerjanya mencakup pengurangan isi produk, modifikasi kemasan, dan perubahan bahan baku.
Jika Anda tertarik untuk mengetahui lebih banyak terkait artikel bisnis atau membutuhkan layanan konsultan bisnis, jangan ragu untuk kunjungi Associe atau langsung hubungi kami.