Apa itu FWA — Menciptakan lingkungan kerja yang mendukung work-life balance kini menjadi prioritas bagi banyak perusahaan.
Flexible Working Arrangement (FWA) menjadi solusi bagi perusahan untuk meningkatkan kesejahteraan karyawan tanpa mengorbankan produktivitas.
Dengan fleksibilitas dalam waktu dan tempat kerja, karyawan lebih termotivasi, loyal, dan minim burnout.
Tapi, bagaimana FWA bisa diterapkan secara efektif tanpa mengganggu operasional perusahaan? Associe akan membahasnya secara lengkap di artikel ini.
Baca Juga: Apa itu Outsourcing dalam Ketenagakerjaan?
Pengertian Flexible Working Arrangement
Flexible Working Arrangement (FWA) adalah sistem kerja fleksibel yang memungkinkan karyawan memiliki kendali atas jadwal dan tempat kerja mereka.
Konsep ini dirancang untuk menciptakan keseimbangan antara kehidupan pribadi dan profesional.
Apa itu FWA? Secara sederhana, FWA memberikan kebebasan dalam bekerja dengan tetap memenuhi kewajiban dan tanggung jawab di perusahaan.
Sistem ini semakin populer karena mendukung produktivitas tanpa mengorbankan kesejahteraan karyawan.
Dengan adanya FWA, perusahaan dapat menyesuaikan kebijakan kerja agar lebih adaptif terhadap kebutuhan karyawan serta kondisi bisnis yang dinamis.
Tipe-tipe Flexible Working Arrangement
Remote Work
Remote work memungkinkan karyawan bekerja dari lokasi selain kantor utama, seperti rumah atau coworking space. Dengan sistem ini, perusahaan dapat menghemat biaya operasional dan meningkatkan kepuasan kerja karyawan.
Job Sharing
Job sharing adalah pembagian satu pekerjaan penuh waktu antara dua karyawan paruh waktu. Metode ini cocok untuk peran yang tidak memerlukan kehadiran penuh waktu tetapi tetap membutuhkan kontribusi berkelanjutan.
Compressed Workweek
Compressed workweek memungkinkan karyawan menyelesaikan jam kerja penuh dalam waktu lebih singkat, misalnya bekerja empat hari dalam seminggu dengan jam kerja lebih panjang per hari.
Flextime
Flextime memberikan fleksibilitas dalam menentukan jam kerja, asalkan karyawan memenuhi jumlah jam kerja yang disepakati. Hal ini memungkinkan mereka menyesuaikan waktu kerja dengan kebutuhan pribadi.
Tujuan dan Benefit Flexible Working Arrangement
Flexible Working Arrangement memberikan manfaat bagi perusahaan maupun karyawan.
Bagi perusahaan, FWA dapat meningkatkan retensi karyawan, mengurangi biaya operasional, dan memperbaiki keseimbangan kerja tim.
Selain itu, fleksibilitas ini meningkatkan daya saing perusahaan dalam menarik talenta terbaik.
Bagi karyawan, FWA menawarkan keseimbangan antara kehidupan kerja dan pribadi, mengurangi stres, serta meningkatkan kepuasan dan produktivitas.
Dengan sistem ini, karyawan dapat bekerja dengan lebih nyaman tanpa mengorbankan kualitas pekerjaan.
Pasal dan Kebijakan terkait Flexible Working Arrangement
Hak Karyawan
Dalam Flexible Working Arrangement (FWA), hak karyawan harus dijelaskan secara rinci dalam kontrak kerja.
Hal ini mencakup jaminan upah, tunjangan, serta hak cuti yang tetap mengikuti ketentuan dalam Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan, khususnya:
- Pasal 88 yang mengatur hak pekerja atas penghasilan yang layak.
- Pasal 93 yang menjelaskan ketentuan upah selama cuti atau ketidakhadiran yang sah.
Jam Kerja
Walaupun FWA memberikan fleksibilitas, perusahaan tetap harus mematuhi regulasi jam kerja yang telah ditetapkan dalam Pasal 77 ayat (2) UU Ketenagakerjaan, yaitu:
- 7 jam per hari atau 40 jam per minggu untuk sistem enam hari kerja.
- 8 jam per hari atau 40 jam per minggu untuk sistem lima hari kerja.
Setiap penyimpangan dari aturan ini harus diatur secara jelas dalam perjanjian kerja atau peraturan perusahaan.
Perlindungan Kesehatan dan Keselamatan Kerja
Perusahaan tetap bertanggung jawab terhadap kesehatan dan keselamatan karyawan, termasuk bagi mereka yang bekerja dari rumah atau lokasi lain.
Hal ini diatur dalam Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja, yang mewajibkan:
- Penyediaan fasilitas kerja yang aman, termasuk alat kerja yang ergonomis bagi pekerja remote.
- Pencegahan kecelakaan dan penyakit akibat kerja, baik di kantor maupun dalam sistem kerja fleksibel.
Cara Implementasi FWA dalam Perusahaan
Agar FWA berjalan efektif, perusahaan perlu menyusun kebijakan yang jelas dan transparan.
Langkah pertama adalah melakukan asesmen terhadap kebutuhan bisnis dan karyawan.
Selain itu, komunikasi antara manajemen dan karyawan harus dijaga dengan baik. Penggunaan teknologi yang mendukung kerja fleksibel, seperti aplikasi manajemen tugas dan komunikasi virtual, juga perlu diperhatikan.
Terakhir, evaluasi berkala penting dilakukan untuk memastikan FWA berjalan sesuai dengan tujuan perusahaan.
Baca Juga: Cara Jawab Ekspetasi Gaji bagi Freshgraduate
Kesimpulan
Flexible Working Arrangement (FWA) adalah sistem kerja fleksibel yang semakin diterapkan di berbagai perusahaan.
Dengan berbagai jenis FWA, baik perusahaan maupun karyawan mendapatkan manfaat dalam hal produktivitas dan keseimbangan kerja.
Implementasi FWA memerlukan kebijakan yang jelas, komunikasi yang baik, serta evaluasi berkala agar berjalan efektif.
Jika Anda tertarik untuk mengetahui lebih banyak terkait artikel HR Management atau membutuhkan layanan konsultan HR, jangan ragu untuk kunjungi Associe atau langsung hubungi kami.