Ringkasan Artikel: Apa Itu Overqualified?
Overqualified berarti kandidat memiliki kualifikasi jauh di atas kebutuhan posisi. Berikut ringkasannya:
- Ciri umum meliputi pengalaman berlebih, ekspektasi gaji tinggi, dan kurangnya motivasi.
- Perusahaan bisa ragu menerima karena khawatir kandidat cepat bosan atau keluar.
- Dampaknya bisa positif maupun negatif, baik bagi perusahaan maupun kandidat.
- Dengan penjelasan motivasi yang tepat, kandidat overqualified tetap berpeluang diterima.
Dalam proses melamar pekerjaan, tidak jarang kandidat menghadapi situasi yang membingungkan.
Memiliki pengalaman dan keterampilan yang tinggi, namun justru dianggap terlalu “berlebihan” untuk posisi tertentu.
Apa dampaknya bagi kandidat dan perusahaan ketika menghadapi pelamar yang overqualified?
Associe akan membahasnya di artikel ini.
Pengertian Overqualified Dalam Proses Rekrutmen
Overqualified adalah istilah yang digunakan ketika seorang kandidat memiliki keterampilan, pengalaman, atau kualifikasi yang jauh lebih tinggi dibandingkan kebutuhan untuk suatu posisi.
Dalam banyak kasus, hal ini membuat perekrut menilai kandidat tersebut berisiko tidak bertahan lama atau kurang termotivasi jika diterima bekerja.
Seorang kandidat yang dianggap overqualified biasanya telah menempati posisi lebih tinggi, memiliki pengalaman kerja bertahun-tahun, atau menguasai keterampilan yang kompleks.
Walaupun terlihat ideal, kondisi ini bisa membuat perusahaan ragu karena posisi yang dilamar tidak menantang bagi kandidat tersebut.
Menurut Indeed, perekrut bisa saja tetap memilih kandidat seperti ini jika motivasi, komitmen, dan penjelasan alasan melamar dapat meyakinkan perusahaan bahwa Anda benar-benar cocok.
Ciri-Ciri Kandidat Overqualified
Beberapa tanda umum yang sering membuat perekrut menilai seseorang sebagai kandidat overqualified antara lain:
- Pengalaman dan keterampilan jauh melampaui kebutuhan posisi
- Ekspektasi gaji yang tidak sesuai standar perusahaan
- Tugas yang terlihat terlalu sederhana bagi kandidat
- Minimnya motivasi untuk berkembang di posisi baru
- Perekrut sering menanyakan komitmen dan alasan melamar
- Pernah memiliki pengalaman kepemimpinan yang besar
- Bahasa tubuh menunjukkan kurang antusias
Pengalaman & Kualifikasi Berlebihan
Kandidat sering memiliki pendidikan tinggi dan pengalaman panjang, sehingga berpotensi menimbulkan skill gap dengan rekan kerja sejajar.
Hal ini membuat perekrut merasa posisi yang ditawarkan tidak cukup menantang.
Kekhawatiran utama adalah kandidat cepat bosan dan memilih keluar dalam waktu singkat.
Harapan Gaji Tidak Sesuai
Kualifikasi yang tinggi biasanya diiringi dengan ekspektasi gaji besar. Namun, perusahaan bisa saja memiliki anggaran terbatas.
Jika perbedaan gaji terlalu jauh, perekrut menilai kandidat tidak akan puas dengan kompensasi yang diberikan.
Tugas Terlihat Terlalu Mudah
Pekerjaan dengan lingkup sederhana bisa dianggap tidak sesuai dengan kapasitas kandidat yang berpengalaman.
Perekrut cenderung ragu apakah kandidat benar-benar akan merasa betah jika menerima tanggung jawab yang jauh lebih ringan dari kemampuan yang dimiliki.
Kurangnya Minat Pertumbuhan Karir
Beberapa posisi hanya menyediakan sedikit peluang untuk pengembangan karier.
Kandidat dengan pengalaman tinggi mungkin dianggap tidak akan berkembang, sehingga perusahaan merasa posisinya kurang relevan untuk jangka panjang.
Perekrut Bertanya Motivasi/Komitmen
Saat wawancara, perekrut sering menggali lebih dalam tentang motivasi melamar.
Hal ini muncul karena mereka khawatir kandidat hanya menjadikan posisi tersebut sebagai “batu loncatan” sementara menunggu peluang yang lebih besar.
Pengalaman Kepemimpinan Signifikan
Pernah memimpin tim besar atau memegang jabatan tinggi bisa membuat perekrut berpikir kandidat akan kesulitan beradaptasi pada posisi yang lebih rendah.
Perbedaan tanggung jawab ini bisa menimbulkan masalah dalam keterlibatan dan kepuasan kerja.
Kurangnya Antusiasme (Sikap/Bahasa Tubuh)
Bahasa tubuh, nada bicara, hingga ekspresi wajah bisa menunjukkan minat kandidat terhadap posisi.
Jika terlihat kurang bersemangat, perekrut bisa menilai bahwa kandidat hanya melamar sebagai formalitas tanpa komitmen nyata.
Dampak Kandidat Overqualified Bagi Perusahaan Dan Kandidat
Dampak kandidat overqualified adalah isu kompleks yang mempengaruhi perusahaan maupun pencari kerja.
Perusahaan sering khawatir dengan risiko turnover karyawan tinggi, kebosanan, ketidakcocokan gaji, hingga gesekan budaya kerja.
Menurut CareerBuilder, kandidat overqualified bisa sulit beradaptasi dan memiliki ekspektasi promosi lebih cepat, meski mereka juga mampu memberi kontribusi instan berkat pengalaman luas.
Di sisi lain, label overqualified kerap mengurangi peluang kandidat mendapat wawancara atau penawaran kerja.
Untuk mengatasi hal ini, kandidat perlu mengkomunikasikan motivasi yang jelas, menekankan nilai tambah dari pengalaman mereka, serta menunjukkan fleksibilitas terhadap gaji.
Dengan strategi tepat, kualifikasi tinggi justru bisa menjadi aset berharga bagi perusahaan.
Apakah Kandidat Overqualified Diterima Atau Ditolak?
Tidak ada jawaban tunggal untuk pertanyaan ini.
Beberapa perusahaan menolak kandidat overqualified karena khawatir tidak akan bertahan lama atau merasa pekerjaan terlalu mudah.
Hal ini adalah bentuk kehati-hatian dalam menjaga stabilitas tim.
Namun, ada pula perusahaan yang terbuka menerima kandidat overqualified, terutama bila mereka melihat dedikasi dan fleksibilitas.
Faktor seperti kesiapan menyesuaikan gaji, motivasi jelas, serta keinginan untuk tetap berkembang bisa menjadi alasan kuat untuk diterima.
FAQ Tentang “Apa Itu Overqualified?”
Apakah overqualified selalu berarti ditolak?
Tidak selalu. Jika kandidat mampu menjelaskan motivasi dan komitmen, peluang diterima tetap terbuka.
Bagaimana cara menghindari label overqualified?
Sesuaikan CV, tonjolkan pengalaman yang relevan, dan jelaskan alasan melamar secara meyakinkan.
Apakah gaji menjadi alasan utama kandidat dianggap overqualified?
Ya, ekspektasi gaji yang tinggi sering membuat perusahaan ragu untuk merekrut kandidat.
Apakah perusahaan mendapat manfaat dari kandidat overqualified?
Tentu saja. Kandidat dengan pengalaman luas bisa membawa wawasan, keahlian, dan ide segar bagi perusahaan.
Apakah sebaiknya tetap melamar meski dianggap overqualified?
Ya, selama motivasi jelas dan realistis, peluang tetap ada untuk diterima.
Baca Juga: