CEO adalah singkatan dari Chief Executive Officer, yang merupakan jabatan eksekutif tertinggi di sebuah perusahaan atau organisasi. Seorang CEO bertanggung jawab untuk mengelola perusahaan secara keseluruhan, membuat keputusan strategis, dan mengkomunikasikan visi perusahaan kepada publik atau pemerintah.
Namun, peran CEO tidak selalu sama di setiap perusahaan. Peran CEO bisa berbeda-beda tergantung pada besar kecilnya perusahaan, budaya, dan struktur perusahaan. Selain itu, seorang CEO juga harus memiliki tugas dan skill yang dibutuhkan untuk dapat memimpin perusahaan dengan baik dan efektif.
Pengertian CEO
CEO adalah singkatan dari Chief Executive Officer, yang merupakan jabatan eksekutif tertinggi di sebuah perusahaan atau organisasi. Seorang CEO adalah orang yang paling berwenang dan bertanggung jawab untuk mengelola perusahaan secara keseluruhan, baik dari segi operasional, keuangan, sumber daya manusia, pemasaran, hingga pengembangan produk atau jasa.
Seorang CEO juga memiliki tugas untuk membuat keputusan strategis yang berkaitan dengan misi, visi, tujuan, dan nilai-nilai perusahaan. Keputusan-keputusan ini bisa berupa penetapan anggaran, alokasi sumber daya, penentuan target pasar, pemilihan mitra bisnis, hingga pengambilan risiko.
Selain itu, seorang CEO juga harus mampu mengkomunikasikan visi perusahaan kepada publik atau pemerintah, baik melalui media massa, konferensi pers, rapat umum pemegang saham, maupun pertemuan dengan pejabat negara. Seorang CEO harus bisa menjaga citra dan reputasi perusahaan, serta menjalin hubungan baik dengan berbagai pihak yang berkepentingan dengan perusahaan.
Peran CEO dalam Perusahaan
Peran CEO dalam perusahaan tidak selalu sama di setiap perusahaan. Peran CEO bisa berbeda-beda tergantung pada besar kecilnya perusahaan, budaya, dan struktur perusahaan. Berikut adalah beberapa contoh perbedaan peran CEO di perusahaan besar dan kecil, serta tantangan dan peluang yang dihadapi oleh CEO dalam menjalankan tugasnya.
Peran CEO di Perusahaan Besar
Di perusahaan besar, biasanya CEO memiliki peran yang lebih strategis dan visioner, daripada operasional dan eksekutif. Seorang CEO di perusahaan besar harus bisa menetapkan arah dan tujuan perusahaan jangka panjang, serta mengawasi kinerja dan pertumbuhan perusahaan secara makro.
Seorang CEO di perusahaan besar juga harus bisa mengelola dan mengkoordinasikan banyak divisi, departemen, cabang, atau anak perusahaan yang ada di bawahnya. Seorang CEO di perusahaan besar harus bisa memilih dan mengembangkan tim eksekutif yang solid dan profesional, yang bisa membantunya dalam mengimplementasikan strategi dan kebijakan perusahaan.
Tantangan yang dihadapi oleh CEO di perusahaan besar adalah bagaimana cara menjaga konsistensi dan efisiensi perusahaan di tengah-tengah kompleksitas dan dinamika bisnis. Seorang CEO di perusahaan besar harus bisa beradaptasi dengan perubahan pasar, teknologi, regulasi, dan kompetisi yang cepat dan sering terjadi.
Peluang yang dimiliki oleh CEO di perusahaan besar adalah bagaimana cara memanfaatkan sumber daya, jaringan, dan pengaruh yang besar yang dimiliki oleh perusahaan. Seorang CEO di perusahaan besar harus bisa memaksimalkan potensi dan nilai tambah perusahaan, serta menciptakan inovasi dan diferensiasi yang bisa memberikan keunggulan kompetitif perusahaan.
Peran CEO di Perusahaan Kecil
Di perusahaan kecil, biasanya CEO memiliki peran yang lebih operasional dan eksekutif, daripada strategis dan visioner. Seorang CEO di perusahaan kecil harus bisa mengurus segala aspek perusahaan secara mikro, mulai dari produksi, pemasaran, keuangan, hingga sumber daya manusia.
Seorang CEO di perusahaan kecil juga harus bisa berperan sebagai pemimpin, manajer, pengawas, dan bahkan pelaksana di perusahaan. Seorang CEO di perusahaan kecil harus bisa melakukan banyak hal sendiri, atau dengan bantuan tim yang terbatas dan sederhana.
Tantangan yang dihadapi oleh CEO di perusahaan kecil adalah bagaimana cara meningkatkan pertumbuhan dan profitabilitas perusahaan di tengah-tengah keterbatasan dan kesulitan yang ada. Seorang CEO di perusahaan kecil harus bisa mengatasi masalah-masalah seperti modal, pasar, kompetisi, kualitas, dan lain-lain.
Peluang yang dimiliki oleh CEO di perusahaan kecil adalah bagaimana cara memanfaatkan fleksibilitas dan kreativitas yang ada di perusahaan. Seorang CEO di perusahaan kecil harus bisa mencari dan mengeksploitasi peluang-peluang baru yang ada di pasar, serta menciptakan solusi dan nilai yang unik dan menarik bagi pelanggan.
Tugas dan Skill yang Dibutuhkan oleh CEO
Untuk dapat memimpin perusahaan dengan baik dan efektif, seorang CEO harus memiliki tugas dan skill yang dibutuhkan. Tugas dan skill yang dibutuhkan oleh CEO bisa berbeda-beda tergantung pada jenis dan ukuran perusahaan, namun secara umum, berikut adalah beberapa tugas dan skill yang umum dibutuhkan oleh CEO:
Tugas CEO
- Merencanakan strategi bisnis jangka pendek dan jangka panjang perusahaan, serta mengalokasikan sumber daya yang diperlukan untuk mencapai tujuan perusahaan.
- Mengawasi dan mengevaluasi kinerja dan pertumbuhan perusahaan, serta mengambil tindakan korektif atau preventif jika diperlukan.
- Mengelola dan mengembangkan tim eksekutif dan karyawan perusahaan, serta memberikan motivasi, bimbingan, dan penghargaan kepada mereka.
- Mengkomunikasikan visi, misi, nilai, dan tujuan perusahaan kepada publik atau pemerintah, serta menjaga citra dan reputasi perusahaan.
- Menjalin hubungan baik dengan berbagai pihak yang berkepentingan dengan perusahaan, seperti pelanggan, mitra bisnis, investor, media, regulator, komunitas, dan lain-lain.
- Mengidentifikasi dan mengantisipasi peluang dan ancaman yang ada di pasar, serta menciptakan inovasi dan diferensiasi yang bisa memberikan keunggulan kompetitif perusahaan.
Skill CEO
- Berpikir kritis dan analitis, yaitu kemampuan untuk memahami dan menganalisis situasi, data, dan informasi secara logis, objektif, dan sistematis, serta membuat keputusan yang tepat dan rasional.
- Berkomunikasi dengan baik, yaitu kemampuan untuk menyampaikan dan menerima pesan secara efektif, jelas, dan persuasif, baik secara lisan maupun tulisan, serta menggunakan media dan saluran yang sesuai.
- Memimpin dengan baik, yaitu kemampuan untuk menginspirasi, mengarahkan, dan mengkoordinasikan orang-orang yang ada di bawahnya, serta memberikan contoh dan teladan yang baik bagi mereka.
- Bekerja sama dengan baik, yaitu kemampuan untuk bekerja secara harmonis dan produktif dengan orang-orang yang berbeda latar belakang, budaya, dan kepribadian, serta menghargai dan menghormati perbedaan dan pendapat yang ada.
- Berinovasi dan kreatif, yaitu kemampuan untuk menciptakan dan mengimplementasikan ide-ide baru yang bisa memberikan solusi dan nilai yang unik
Perbedaan CEO dengan Owner
CEO dan Owner adalah dua istilah yang sering digunakan dalam dunia bisnis, namun sering juga disalahpahami atau disamakan. Padahal, CEO dan Owner memiliki perbedaan definisi, tugas, dan tanggung jawab dalam sebuah perusahaan atau bisnis.
Owner adalah orang yang memiliki hak kepemilikan atas perusahaan atau bisnis, baik secara pribadi, bersama, atau melalui entitas hukum lain. Owner bisa berupa individu, kelompok, atau organisasi yang memiliki saham, aset, atau modal di perusahaan atau bisnis.
Owner memiliki hak untuk menentukan arah dan tujuan perusahaan atau bisnis, serta mengambil keuntungan dari hasil usaha perusahaan atau bisnis. Owner juga memiliki hak untuk menunjuk atau mengganti CEO atau dewan direksi yang bertanggung jawab untuk mengelola perusahaan atau bisnis.
CEO adalah orang yang ditunjuk atau dipilih oleh owner atau dewan direksi untuk mengelola perusahaan atau bisnis secara keseluruhan. CEO adalah orang yang paling berwenang dan bertanggung jawab untuk mengimplementasikan strategi dan kebijakan yang ditetapkan oleh owner atau dewan direksi.
CEO memiliki tugas untuk mengawasi dan mengevaluasi kinerja dan pertumbuhan perusahaan atau bisnis, serta mengkomunikasikan visi dan misi perusahaan atau bisnis kepada publik atau pemerintah. CEO juga memiliki tugas untuk menjalin hubungan baik dengan owner, dewan direksi, tim eksekutif, karyawan, pelanggan, mitra bisnis, dan pihak-pihak lain yang berkepentingan dengan perusahaan atau bisnis.
Hubungan antara CEO dan Owner bisa berbeda-beda tergantung pada jenis dan ukuran perusahaan atau bisnis, serta faktor-faktor lain yang mempengaruhi pemilihan atau pengangkatan seorang CEO. Berikut adalah beberapa contoh hubungan antara CEO dan Owner:
- Di perusahaan atau bisnis yang dimiliki oleh satu orang atau keluarga, biasanya owner dan CEO adalah orang yang sama, atau memiliki hubungan dekat. Dalam hal ini, owner memiliki kendali penuh atas perusahaan atau bisnis, dan CEO tidak memiliki banyak kewenangan atau tanggung jawab.
- Di perusahaan atau bisnis yang dimiliki oleh beberapa orang atau kelompok, biasanya owner dan CEO adalah orang yang berbeda, atau memiliki hubungan profesional. Dalam hal ini, owner memiliki hak suara dalam menentukan arah dan tujuan perusahaan atau bisnis, dan CEO memiliki kewenangan dan tanggung jawab untuk mengelola perusahaan atau bisnis sesuai dengan keputusan owner.
- Di perusahaan atau bisnis yang dimiliki oleh banyak orang atau organisasi, biasanya owner dan CEO adalah orang yang sangat berbeda, atau tidak memiliki hubungan sama sekali. Dalam hal ini, owner adalah pemegang saham yang memiliki hak suara dalam rapat umum pemegang saham, dan CEO adalah orang yang dipilih oleh dewan direksi yang mewakili kepentingan pemegang saham. CEO memiliki kewenangan dan tanggung jawab yang besar untuk mengelola perusahaan atau bisnis, namun juga harus bertanggung jawab kepada dewan direksi dan pemegang saham.
Gaji dan Kompensasi CEO
Gaji dan kompensasi yang diterima oleh seorang CEO bisa sangat bervariasi, baik di Indonesia maupun di negara lain. Gaji dan kompensasi CEO dipengaruhi oleh banyak faktor, seperti ukuran perusahaan, industri, kinerja, pengalaman, dan lain-lain.
Gaji adalah jumlah uang yang diberikan kepada seorang CEO sebagai imbalan atas pekerjaannya. Gaji bisa berupa gaji pokok, bonus, insentif, atau tunjangan. Gaji biasanya diberikan secara bulanan, triwulanan, atau tahunan.
Kompensasi adalah jumlah uang atau barang yang diberikan kepada seorang CEO sebagai imbalan atas kontribusinya terhadap perusahaan. Kompensasi bisa berupa saham, opsi saham, pensiun, asuransi, atau fasilitas. Kompensasi biasanya diberikan secara berkala, sesuai dengan kesepakatan antara CEO dan perusahaan.
Berikut adalah beberapa contoh gaji dan kompensasi CEO di beberapa perusahaan terkenal, baik di Indonesia maupun di dunia:
- Di Indonesia, menurut data dari IDN Financials, gaji tertinggi yang diterima oleh seorang CEO di tahun 2020 adalah Rp 50,4 miliar per tahun, yang diterima oleh Budi Gunadi Sadikin, CEO PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Gaji ini terdiri dari gaji pokok Rp 9,6 miliar, bonus Rp 40,8 miliar, dan tunjangan lainnya Rp 0,1 miliar.
- Di dunia, menurut data dari Forbes, gaji tertinggi yang diterima oleh seorang CEO di tahun 2019 adalah $595,3 juta atau sekitar Rp 8,5 triliun per tahun, yang diterima oleh Elon Musk, CEO Tesla Inc. Gaji ini terdiri dari gaji pokok $0, bonus $0, dan kompensasi saham $595,3 juta.
Contoh-Contoh CEO Sukses di Indonesia dan Dunia
CEO adalah orang yang memiliki peran penting dalam menentukan kesuksesan sebuah perusahaan atau bisnis. Banyak CEO yang berhasil membawa perusahaan atau bisnis mereka ke tingkat yang lebih tinggi, baik dari segi kinerja, pertumbuhan, inovasi, maupun dampak sosial.
Berikut adalah beberapa contoh CEO yang sukses di Indonesia dan dunia, baik dari perusahaan besar maupun startup. Kami juga akan menjelaskan latar belakang, prestasi, dan kontribusi mereka bagi perusahaan dan masyarakat, serta memberikan tips dan inspirasi dari cerita-cerita mereka bagi calon CEO atau pebisnis.
Nadiem Makarim, CEO Gojek
Nadiem Makarim adalah CEO dan pendiri Gojek, salah satu startup unicorn terbesar di Indonesia dan Asia Tenggara. Gojek adalah perusahaan teknologi yang menyediakan berbagai layanan berbasis aplikasi, seperti transportasi, pesan antar, pembayaran, dan lain-lain.
Nadiem Makarim lahir di Singapura pada tahun 1984, dan besar di Indonesia. Ia menempuh pendidikan di Brown University, Amerika Serikat, dan Harvard Business School, Amerika Serikat. Sebelum mendirikan Gojek, ia pernah bekerja di McKinsey & Company, Zalora, dan Kartuku.
Nadiem Makarim mendirikan Gojek pada tahun 2010, dengan modal awal Rp 20 juta dan 20 pengemudi ojek. Ia melihat peluang untuk menghubungkan pengemudi ojek dengan pelanggan melalui aplikasi, serta memberikan solusi bagi masalah transportasi, kemacetan, dan kesejahteraan di Indonesia.
Dengan visi untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat Indonesia, Nadiem Makarim berhasil mengembangkan Gojek menjadi perusahaan raksasa yang memiliki lebih dari 2 juta pengemudi, 400 ribu mitra usaha, dan 170 juta pengguna di lima negara. Gojek juga memiliki lebih dari 20 layanan, mulai dari GoRide, GoFood, GoPay, hingga GoMed.
Nadiem Makarim juga dikenal sebagai sosok yang inovatif, visioner, dan inspiratif. Ia sering memberikan saran dan motivasi bagi para pebisnis muda, seperti “Think big, start small, act fast”, “Don’t be afraid to fail, but fail fast and learn fast”, dan “Be obsessed with your customers, not your competitors”.
Pada tahun 2019, Nadiem Makarim mengundurkan diri dari posisi CEO Gojek, dan ditunjuk sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia oleh Presiden Joko Widodo. Ia berharap bisa memberikan kontribusi yang lebih besar bagi pendidikan dan kebudayaan di Indonesia, serta mengembangkan sumber daya manusia yang berkualitas dan kompetitif.
Tips dan inspirasi dari Nadiem Makarim:
- Berani bermimpi besar, tapi mulailah dari hal-hal kecil yang bisa kamu lakukan sekarang. Jangan menunggu kesempatan atau kondisi yang sempurna, tapi buatlah kesempatan dan kondisi itu sendiri.
- Jangan takut gagal, tapi belajarlah dari setiap kegagalan yang kamu alami. Gagal adalah bagian dari proses menuju sukses, asalkan kamu bisa bangkit dan memperbaiki kesalahanmu.
- Fokuslah pada kebutuhan dan kepuasan pelangganmu, bukan pada pesaingmu. Carilah cara untuk memberikan solusi dan nilai yang lebih baik bagi pelangganmu, dan pelangganmu akan setia dan loyal kepadamu.
Jeff Bezos, CEO Amazon
Jeff Bezos adalah CEO dan pendiri Amazon, salah satu perusahaan teknologi terbesar dan terinovatif di dunia. Amazon adalah perusahaan e-commerce yang menyediakan berbagai produk dan jasa online, seperti buku, musik, film, perangkat elektronik, cloud computing, streaming, dan lain-lain.
Jeff Bezos lahir di Albuquerque, New Mexico, Amerika Serikat, pada tahun 1964, dan besar di Houston, Texas, Amerika Serikat. Ia menempuh pendidikan di Princeton University, Amerika Serikat, dan lulus dengan gelar Bachelor of Science in Electrical Engineering and Computer Science.
Sebelum mendirikan Amazon, ia pernah bekerja di Wall Street, di perusahaan seperti Fitel, Bankers Trust, dan D. E. Shaw & Co. Ia juga pernah mendirikan perusahaan bernama Cadabra, yang kemudian berganti nama menjadi Amazon.
Jeff Bezos mendirikan Amazon pada tahun 1994, dengan modal awal $10.000 dan 10 karyawan. Ia melihat peluang untuk memanfaatkan internet sebagai media untuk menjual buku secara online, dengan pilihan yang lebih banyak dan harga yang lebih murah.
Dengan visi untuk menjadi perusahaan yang paling berorientasi pada pelanggan di dunia, Jeff Bezos berhasil mengembangkan Amazon menjadi perusahaan raksasa yang memiliki lebih dari 1,3 juta karyawan, 300 juta pelanggan, dan pendapatan lebih dari $386 miliar per tahun. Amazon juga memiliki lebih dari 100 layanan, mulai dari Amazon.com, Kindle, Alexa, AWS, Prime Video, hingga Whole Foods.
Jeff Bezos juga dikenal sebagai sosok yang visioner, inovatif, dan ambisius. Ia sering menciptakan produk dan jasa yang revolusioner dan disruptif, seperti Amazon Echo, Amazon Go, Amazon Fresh, dan lain-lain. Ia juga memiliki minat yang besar terhadap eksplorasi luar angkasa, dan mendirikan perusahaan bernama Blue Origin, yang bergerak di bidang roket dan penerbangan antariksa.
Pada tahun 2021, Jeff Bezos mengumumkan bahwa ia akan mengundurkan diri dari posisi CEO Amazon, dan menjadi Executive Chairman. Ia berencana untuk fokus pada proyek-proyek lain yang ia miliki, seperti Blue Origin, The Washington Post, dan filantropi.
Tips dan inspirasi dari Jeff Bezos:
- Berani mengambil risiko, tapi lakukanlah dengan perhitungan dan pertimbangan yang matang. Jangan biarkan ketakutan atau keraguan menghalangi kamu untuk mencoba hal-hal baru yang bisa memberikan peluang dan manfaat yang besar.
- Berinovasi terus-menerus, tapi jangan lupa untuk mendengarkan dan memahami pelangganmu. Jangan puas dengan apa yang sudah ada, tapi carilah cara untuk meningkatkan kualitas dan pengalaman pelangganmu, serta menciptakan hal-hal yang belum pernah ada sebelumnya.
- Berpikir jangka panjang, tapi jangan abaikan jangka pendek. Tetapkan tujuan dan rencana yang jelas dan realistis untuk masa depan, tapi juga lakukan tindakan dan evaluasi yang konstan dan konsisten untuk mencapai tujuan itu.
Sundar Pichai, CEO Google
Sundar Pichai adalah CEO dan salah satu pemimpin Google, salah satu perusahaan teknologi terbesar dan terpopuler di dunia. Google adalah perusahaan yang menyediakan berbagai produk dan jasa online, seperti mesin pencari, email, peta, video, cloud computing, perangkat keras, dan lain-lain.
Sundar Pichai lahir di Madurai, Tamil Nadu, India, pada tahun 1972, dan besar di Chennai, India. Ia menempuh pendidikan di Indian Institute of Technology Kharagpur, India, Stanford University, Amerika Serikat, dan Wharton School of the University of Pennsylvania, Amerika Serikat.
Sebelum bergabung dengan Google, ia pernah bekerja di Applied Materials, sebuah perusahaan semikonduktor, dan McKinsey & Company, sebuah perusahaan konsultan manajemen. Ia juga pernah mendirikan perusahaan bernama Ruba, yang bergerak di bidang rekomendasi wisata.
Sundar Pichai bergabung dengan Google pada tahun 2004, sebagai manajer produk. Ia bertanggung jawab atas pengembangan produk-produk Google yang terkenal, seperti Google Chrome, Google Drive, Gmail, Google Maps, dan Google Photos.
Sundar Pichai juga memiliki peran penting dalam mengembangkan sistem operasi Android, yang merupakan sistem operasi paling populer di dunia untuk perangkat seluler. Ia juga berperan dalam mengembangkan perangkat keras Google, seperti Pixel, Chromebook, Chromecast, dan Google Home.
Sundar Pichai juga dikenal sebagai sosok yang rendah hati, ramah, dan kolaboratif. Ia sering memuji dan mengapresiasi tim dan karyawan Google, serta berbagi visi dan misi Google kepada dunia. Ia juga memiliki minat yang besar terhadap teknologi yang bisa memberikan manfaat bagi masyarakat, seperti kecerdasan buatan, pendidikan, dan kesehatan.
Pada tahun 2015, Sundar Pichai ditunjuk sebagai CEO Google, menggantikan Larry Page yang menjadi CEO Alphabet, induk perusahaan Google. Ia berharap bisa melanjutkan kesuksesan dan inovasi Google, serta membawa perusahaan ke tingkat yang lebih tinggi.
Tips dan inspirasi dari Sundar Pichai:
- Berusahalah untuk belajar dan berkembang terus-menerus, baik dari pengalaman, orang lain, maupun sumber-sumber lain yang tersedia. Jangan pernah merasa puas dengan apa yang sudah kamu capai, tapi selalu cari cara untuk meningkatkan diri dan kemampuanmu.
- Kerjasama dan kolaborasi adalah kunci sukses dalam bisnis, jadi bangunlah hubungan yang baik dan saling menghormati dengan tim, karyawan, pelanggan, mitra bisnis, dan pihak-pihak lain yang mendukung perusahaan.
- Berpikir besar, tapi tetap realistis dan bertanggung jawab. Tetapkan tujuan dan rencana yang ambisius dan inspiratif, tapi juga sesuai dengan kemampuan dan sumber daya yang ada. Jangan lupa untuk mempertimbangkan dampak dan konsekuensi dari setiap keputusan dan tindakan yang kamu ambil.
Kesimpulan
CEO adalah jabatan eksekutif tertinggi di sebuah perusahaan atau organisasi, yang bertanggung jawab untuk mengelola perusahaan secara keseluruhan, membuat keputusan strategis, dan mengkomunikasikan visi perusahaan kepada publik atau pemerintah.
Peran CEO dalam perusahaan bisa berbeda-beda tergantung pada besar kecilnya perusahaan, budaya, dan struktur perusahaan. Seorang CEO harus bisa menyesuaikan diri dengan situasi dan kondisi yang ada di perusahaan, serta menghadapi tantangan dan peluang yang ada di pasar.
Tugas dan skill yang dibutuhkan oleh CEO juga bisa berbeda-beda tergantung pada jenis dan ukuran perusahaan, namun secara umum, seorang CEO harus memiliki tugas dan skill yang berkaitan dengan strategi, operasional, keuangan, sumber daya manusia, pemasaran, pengembangan produk atau jasa, komunikasi, kepemimpinan, kerjasama, inovasi, dan kreativitas.
CEO dan Owner adalah dua istilah yang sering digunakan dalam dunia bisnis, namun memiliki perbedaan definisi, tugas, dan tanggung jawab dalam sebuah perusahaan atau bisnis. Owner adalah orang yang memiliki hak kepemilikan atas perusahaan atau bisnis, sedangkan CEO adalah orang yang ditunjuk atau dipilih oleh owner atau dewan direksi untuk mengelola perusahaan atau bisnis.
Gaji dan kompensasi yang diterima oleh seorang CEO bisa sangat bervariasi, baik di Indonesia maupun di negara lain. Gaji dan kompensasi CEO dipengaruhi oleh banyak faktor, seperti ukuran perusahaan, industri, kinerja, pengalaman, dan lain-lain. Gaji adalah jumlah uang yang diberikan kepada seorang CEO sebagai imbalan atas pekerjaannya, sedangkan kompensasi adalah jumlah uang atau barang yang diberikan kepada seorang CEO sebagai imbalan atas kontribusinya terhadap perusahaan.
Banyak CEO yang sukses di Indonesia dan dunia, baik dari perusahaan besar maupun startup. Mereka memiliki latar belakang, prestasi, dan kontribusi yang beragam bagi perusahaan dan masyarakat. Mereka juga memberikan tips dan inspirasi bagi calon CEO atau pebisnis, yang bisa dijadikan sebagai acuan dan motivasi.