Sukses Berbisnis UMKM: Contoh, Cara, dan Modal yang Dibutuhkan
Saat ini, semakin banyak orang yang tertarik untuk membuka usaha dan menjadi bagian dari sektor UMKM. Dalam artikel ini, kita akan membahas tentang UMKM, contohnya seperti jenis-jenis usaha yang dapat dijalankan, mulai dari bisnis makanan dan minuman, fashion, hingga jasa. Selain itu, akan dibahas pula tentang cara menjadi UMKM, mulai dari persiapan modal, perizinan, hingga pengembangan usaha. Salah satu faktor penting dalam memulai usaha adalah modal. Semoga artikel ini dapat memberikan wawasan dan inspirasi bagi mereka yang ingin memulai usaha dan menjadi bagian dari sektor UMKM yang berkembang di Indonesia.
Table of Contents
Pengertian UMKM
UMKM adalah sektor ekonomi yang memiliki peran strategis dalam perekonomian suatu negara. UMKM merupakan jenis bisnis yang dimiliki dan dijalankan oleh individu atau kelompok kecil, memiliki karyawan kurang dari 100 orang, dan aset yang relatif terbatas. UMKM dapat ditemukan di berbagai sektor, seperti bisnis kuliner, fashion, kreatif, dan jasa.
Contoh UMKM
UMKM dapat ditemukan di berbagai sektor, berikut adalah beberapa contoh UMKM beserta bisnis yang dijalankan dan ciri-ciri umkm tersebut:
Warung Makan Sederhana
Bisnis yang dijalankan: usaha kuliner
Ciri-ciri UMKM: memiliki modal awal yang terbatas, lokasi usaha yang sederhana, dan tenaga kerja yang terbatas.
Usaha Bordir Kecil
Bisnis yang dijalankan: usaha kreatif
Ciri-ciri UMKM: memiliki modal awal yang terbatas, menjual produk berupa kerajinan tangan, tenaga kerja yang terbatas, dan keuntungan yang didapatkan bervariasi tergantung pada jumlah pesanan.
Usaha Sablon Kaos
Bisnis yang dijalankan: usaha fashion
Ciri-ciri UMKM: memiliki modal awal yang terbatas, menjual produk kaos dengan desain custom, tenaga kerja yang terbatas, dan target pasar yang khusus.
Cara Menjadi UMKM
Berikut adalah beberapa langkah untuk menjadi UMKM:
Mempersiapkan modal awal
Untuk menentukan jumlah modal yang dibutuhkan untuk memulai bisnis, terlebih dahulu Anda perlu melakukan perhitungan secara detail mengenai biaya awal yang diperlukan, seperti biaya pembelian peralatan, biaya sewa tempat usaha, biaya persiapan awal, dan sebagainya. Kemudian, setelah menentukan jumlah modal yang dibutuhkan, Anda dapat mencari sumber modal, seperti pinjaman bank, investasi dari keluarga atau teman, atau modal ventura. Pilihan sumber modal ini dapat dipilih berdasarkan tingkat suku bunga, risiko, dan persyaratan yang dibutuhkan. Sebelum memutuskan sumber modal yang akan digunakan, pastikan Anda mempertimbangkan dengan matang risiko dan keuntungan dari setiap sumber modal yang tersedia.
Melakukan riset pasar
Untuk mengetahui produk atau jasa apa yang sedang dicari oleh masyarakat, Anda dapat melakukan riset pasar. Anda dapat memulai riset pasar dengan mengidentifikasi tren terbaru di media sosial atau platform online lainnya. Selain itu, Anda juga bisa melakukan survei terhadap calon konsumen atau memantau perilaku pembelian di pasar tradisional. Setelah mengetahui produk atau jasa yang sedang dicari, langkah selanjutnya adalah menentukan target pasar yang ingin dijangkau. Identifikasi terlebih dahulu karakteristik dari target pasar yang ingin dituju, seperti usia, gender, pendapatan, dan kebiasaan pembelian. Dengan mengetahui karakteristik target pasar, Anda dapat menyesuaikan strategi pemasaran dan mengoptimalkan promosi produk atau jasa Anda.
Membuat rencana bisnis
Buatlah rencana bisnis yang rinci dan realistis untuk bisa dibuat menjadi bisnis, lalu juga tentukan strategi pemasaran, harga produk atau jasa, dan rencana keuangan sebagai guideline anda untuk memulai bisnis.
Mendaftar usaha
Lakukan pendaftaran usaha pada instansi yang berwenang, seperti Dinas Koperasi dan UMKM atau Badan Pusat Statistik.
Keuntungan Menjadi UMKM
Berikut adalah beberapa keuntungan menjadi UMKM:
- Dapat menjadi pengusaha mandiri dan memiliki kendali penuh atas bisnis yang dijalankan.
- Dapat memberikan kontribusi bagi perekonomian daerah dan negara.
- Dapat memberikan lapangan kerja bagi masyarakat sekitar.
Perbedaan UKM dengan UMKM
Meskipun seringkali digunakan secara bergantian, terdapat perbedaan antara UKM dan UMKM. UKM merupakan singkatan dari Usaha Kecil Menengah, dan meliputi bisnis yang memiliki karyawan kurang dari 250 orang,dan aset yang kurang dari 500 miliar rupiah. Sedangkan UMKM merupakan bagian dari UKM, yang memiliki ciri khas karyawan kurang dari 100 orang dan aset yang relatif kecil.
Perbedaan utama lainnya adalah dalam hal skala bisnis dan potensi pertumbuhan. UKM lebih besar dari UMKM dan umumnya memiliki skala bisnis yang lebih besar dan potensi pertumbuhan yang lebih tinggi. Sebaliknya, UMKM lebih kecil dan fokus pada pengembangan bisnis dalam skala yang lebih terbatas.
Berapa Modal yang Dibutuhkan untuk Menjadi UMKM?
Modal yang dibutuhkan untuk menjadi UMKM dapat bervariasi tergantung pada jenis bisnis dan skala usaha yang dijalankan. Namun, sebagai acuan, terdapat beberapa jenis bisnis UMKM dengan modal awal yang terjangkau, seperti:
Usaha Kuliner: mulai dari 5 juta hingga 50 juta rupiah.
Usaha Kreatif: mulai dari 3 juta hingga 30 juta rupiah.
Usaha Fashion: mulai dari 10 juta hingga 50 juta rupiah.
Namun, penting untuk diingat bahwa modal awal hanyalah sebagian dari investasi yang diperlukan untuk membangun bisnis yang sukses. Untuk mempertahankan bisnis dan mengembangkan potensi pertumbuhan, diperlukan investasi yang terus menerus dalam hal pengembangan produk, pemasaran, dan peningkatan kualitas layanan.
Kesimpulan
UMKM merupakan jenis bisnis yang dimiliki dan dijalankan oleh individu atau kelompok kecil dengan karyawan kurang dari 100 orang dan aset yang relatif terbatas. UMKM dapat ditemukan di berbagai sektor, seperti bisnis kuliner, fashion, kreatif, dan jasa. Cara menjadi UMKM meliputi mempersiapkan modal awal, melakukan riset pasar, membuat rencana bisnis, dan mendaftar usaha. Keuntungan menjadi UMKM meliputi menjadi pengusaha mandiri, memberikan kontribusi bagi perekonomian daerah dan negara, serta memberikan lapangan kerja bagi masyarakat sekitar. Meskipun seringkali digunakan secara bergantian, terdapat perbedaan antara UKM dan UMKM dalam hal skala bisnis dan potensi pertumbuhan. Terakhir, modal awal untuk menjadi UMKM bervariasi tergantung pada jenis bisnis dan skala usaha yang dijalankan.
Dalam memulai bisnis UMKM, ada banyak hal yang harus dipertimbangkan dan dilakukan. Selain memiliki ide bisnis yang kreatif dan inovatif, pengusaha juga harus memahami berbagai aspek bisnis, termasuk legalitas usaha. Jika Anda ingin memperkuat legalitas bisnis Anda dengan melakukan pendirian PT atau CV, Anda dapat mempertimbangkan menggunakan jasa Associe. Dengan pengalaman dan keahlian yang dimilikinya, Associe dapat membantu memudahkan proses pendirian usaha Anda dan memastikan bahwa segala legalitas bisnis terpenuhi dengan baik. Semoga artikel ini bermanfaat bagi Anda yang sedang memulai bisnis UMKM.