- Layanan
Tax and accounting
Digital Marketing
Virtual Offices
- Tentang Kami
- Resources
Kalkulator Pajak
Kuis
- Career
- Kontak
Tax and accounting
Digital Marketing
Virtual Offices
Kalkulator Pajak
Kuis
Bagi kamu yang sudah terbiasa bekerja di perusahaan maupun memiliki usaha sendiri pastinya mengetahui atau mengenal istilah KPI. KPI merupakan singkatan dari Key Performance Indicator, yang berarti matriks atau nilai yang dibuat untuk mengukur performa dari perusahaan. Perumusan KPI sendiri tidak mudah, karena perlu keterampilan dalam siklus manajemen kerja seperti identifikasi tujuan, proses mencapai tujuan tersebut, pemahaman terkait hubungan tujuan perusahaan dan setiap posisi di dalam organisasi atau perusahaan hingga evaluasi kinerja sehingga hanya bisa dikerjakan oleh orang-orang tertentu saja atau menggunakan jasa Konsultan HR untuk merumuskan KPI.
Apabila kamu seorang pengusaha maka sebaiknya mempunyai KPI untuk bisnis kamu karena memiliki manfaat seperti dapat mengukur performa kinerja baik karyawan maupun usaha anda secara obyektif. Dalam artikel ini akan kami berikan pengertian dari KPI dan cara penerapannya dalam bisnis anda.
KPI merupakan singkatan dari Key Performance Indicator, atau secara harafiah dapat diartikan sebagai Indikator kunci untuk mengukur performa kinerja. Sebagai indikator kunci inilah, KPI menjadi hal mendasar yang penting dalam sebuah bisnis.
KPI sendiri mengukur kinerja dari karyawan secara individual dan pencapaian tim, maka pada umumnya KPI yang digunakan bisa berbeda untuk tiap departemen atau divisi. Meski begitu nilai yang diukur mempunyai tujuan yang selaras dengan strategi perusahaan untuk perkembangan bisnis meski jenisnya berbeda.
KPI memiliki beberapa fungsi penting, antara lain:
KPI berguna untuk menilai sejauh mana pencapaianmu terhadap tujuan yang ditetapkan. Lewat KPI, kamu dapat memahami apakah kamu berada di jalur yang tepat, di depan, atau tertinggal dari target yang diinginkan. Selain itu, KPI membantu dalam membandingkan performa kamu dengan para pesaing, standar industri, atau benchmark lainnya.
Sebagai sarana untuk mengkomunikasikan pencapaian karyawan kepada berbagai pihak yang berkepentingan seperti atasan, klien, investor, atau stakeholder lainnya. Dengan KPI, kita dapat menunjukkan pencapaian dengan cara yang jelas dan obyektif, yang membantu membangun kepercayaan dan kredibilitas dengan mereka.
KPI juga berperan dalam meningkatkan kinerja karyawan secara berkelanjutan. Dengan KPI, kita dapat mengenali kekuatan dan kelemahan pribadi maupun karyawan serta menemukan peluang dan tantangan yang ada. KPI juga membantu dalam menetapkan rencana tindakan dan strategi untuk memperbaiki dan mengoptimalkan kinerja.
KPI memberikan dasar yang jelas untuk menetapkan tanggung jawab dan akuntabilitas dalam organisasi. Dengan menetapkan KPI yang terukur dan terarah, setiap individu atau tim dapat memahami peran dan tanggung jawab mereka dalam mencapai tujuan organisasi. Ini mendorong transparansi, disiplin, dan rasa memiliki terhadap hasil kerja, serta memastikan bahwa setiap pihak bertanggung jawab atas kontribusinya terhadap kesuksesan keseluruhan.
Untuk memulai perumusan KPI, kamu perlu melakukan beberapa langkah, antara lain:
Langkah pertama adalah menentukan apa yang ingin kamu capai dengan KPI. Tujuan atau sasaran harus spesifik, terukur, dapat dicapai, relevan, dan berbatas waktu. Contoh tujuan atau sasaran adalah meningkatkan omzet sebesar 10% dalam satu tahun, atau mengurangi biaya per karyawan sebesar 5% dalam enam bulan.
Langkah kedua adalah memilih indikator yang sesuai dengan tujuan atau sasaran kamu. Indikator harus relevan, akurat, mudah dipahami, dan mudah diukur. Contoh indikator adalah jumlah penjualan, rasio laba terhadap omzet, atau biaya per karyawan.
Langkah ketiga adalah mengumpulkan data yang dibutuhkan untuk menghitung indikator. Data harus valid, reliabel, dan konsisten. Data bisa berasal dari berbagai sumber, seperti laporan keuangan, survei, sistem informasi, atau observasi.
Langkah keempat adalah menghitung nilai dari indikator. Nilai bisa berupa angka absolut, persentase, rasio, atau skor. Contoh perhitungan nilai adalah jumlah penjualan dibagi jumlah karyawan, atau laba dibagi omzet.
Langkah kelima adalah mengevaluasi hasil dari perhitungan nilai. Hasil harus dibandingkan dengan target yang telah ditetapkan, atau dengan nilai sebelumnya, atau dengan nilai pesaing, standar industri, atau benchmark lainnya. Hasil juga harus dianalisis untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja, baik positif maupun negatif.
Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, tiap KPI pada tiap divisi itu berbeda, hal ini bertujuan agar perencanaan, proses, dan evaluasi bisa lebih jelas dan detail. Berikut adalah jenis dari KPI beserta contohnya:
Dalam bisnis, aspek finansial menjadi acuan utama dalam analisis perkembangan usaha kamu apakah sudah berkembang atau bahkan menurun. Dokumen Laporan Keuangan yang dikelola oleh bagian Akuntansi maupun Keuangan menjadi hal krusial bagi bisnis, seperti Pendapatan, Lab Rugi, Arus Kas, dan Neraca Keuangan. Ketiadaan hal ini akan membuat kamu kesulitan untuk menganalisis apakah hal-hal yang sudah dilakukan selama ini sudah memberi dampak positif atau belum. Contoh dari KPI Finansial adalah
Penjualan per periode
Laba bersih
Arus kas keluar dan masuk
EBITDA (Earnings Before Interest, Tax, Depreciation, and Amortization).
Jenis KPI ini berfungsi untuk mengukur KPI yang satu ini berfungsi untuk mengukur sistem operasional dari perusahaan yang menunjang produksi atau layanan pada pelanggan. Biasanya setiap industri memiliki KPI yang berbeda. Contohnya sebagai berikut:
Perusahaan FMCG: Total produksi, Overhead Produksi, Maksimal barang reject
Perusahaan Customer Services: Jumlah pelayanan dalam satu hari
Perusahaan Pengiriman: Ketepatan waktu pengiriman barang
Selanjutnya adalah KPI yang memang menjadi dasar untuk pengukuran perkembangan bisnis, yaitu KPI pertumbuhan. Pada umumnya KPI ini dibagi ke beberapa divisi karena pertumbuhan dari bisnis ditunjang oleh banyak departemen, misalnya Sales dan Marketing. Contoh dari KPI pertumbuhan adalah:
Ketika kita sudah mengetahui jenis dan manfaat dari KPI, sekarang saatnya kita membuat KPI itu sendiri. Berikut cara membuat KPI yang bisa diimplementasikan
Pada semua aspek, pastinya kita menentukan tujuan yang ingin dicapai. KPI wajib memiliki panduan yang jelas dan dapat dipahami oleh semua orang. Contohnya seperti apabila tujuan utama sebuah bisnis adalah untuk menjadi yang tercepat dalam pelayanan jasa pengiriman, maka tujuan utama adalah meningkatkan waktu kirim atau mengurangi down time pengiriman barang ke pelanggan. Tujuan bisnis ini wajib disampaikan kepada seluruh karyawan agar tercipta kolaborasi dan sinergi untuk mencapai tujuan tersebut.
Karena pengukuran KPI menggunakan data kuantitatif, maka dalam merumuskan KPI juga memerlukan data kongkrit. Misalnya apabila tujuan utamanya adalah meningkatkan jumlah pelanggan, maka diperlukan informasi data seperti jumlah pelanggan yang sudah ada saat ini, pengguna layanan dari industri, maupun potensi pertumbuhan jumlah pelanggan. Apabila informasi sudah terkumpul, maka hal ini akan mempermudah untuk menentukan langkah selanjutnya.
KPI yang hendak disusun juga harus mempunyai target baik itu dalam jangka pendek maupun jangka panjang. Menentukan target ini bisa menjadi bahan untuk evaluasi apabila target belum terpenuhi meski langkah yang dilakukan sudah dijalankan dengan benar. Target jangka pendek pada umumnya berada dalam kisaran periode 0-3 tahun, sedangkan target jangka panjang di atas itu. Contoh target jangka pendek perusahaan adalah posisi Break Even Point, mencapai pelanggan dalam jumlah tertentu. Lalu untuk target jangka panjang bisa berupa ekspansi bisnis, hingga kepuasan pelanggan.
Setelah semua terpenuhi, maka saatnya kita merumuskan KPI. Agar dapat membuat KPI yang tepat dan efektif, ada komponen SMART yang bisa diterapkan, yaitu:
Penjelasan mengenai apa saja yang diukur dan harus spesifik
Tujuan juga harus bisa diukur dengan standar yang jelas.
Menentukan tujuan juga harus realistis atau memungkinkan untuk diraih, jangan sampai target yang terlalu tinggi menyebabkan karyawan kesulitan. Maka tujuan ini juga mesti berdasarkan keputusan bersama.
Tujuan dalam KPI juga harus relevan dengan pekerjaan masing-masing orang dan juga selaras dengan visi dan misi dari strategi bisnis.
KPI yang sudah ditentukan juga harus bisa dicapai dalam waktu tertentu agar usaha bisa efisien.
Untuk memulai penyusunan KPI, kamu perlu melakukan beberapa langkah, antara lain:
Langkah pertama adalah menentukan apa yang ingin kamu capai dengan KPI. Tujuan atau sasaran harus spesifik, terukur, dapat dicapai, relevan, dan berbatas waktu. Contoh tujuan atau sasaran adalah meningkatkan omzet sebesar 10% dalam satu tahun, atau mengurangi biaya per karyawan sebesar 5% dalam enam bulan.
Langkah kedua adalah memilih indikator yang sesuai dengan tujuan atau sasaran kamu. Indikator harus relevan, akurat, mudah dipahami, dan mudah diukur. Contoh indikator adalah jumlah penjualan, rasio laba terhadap omzet, atau biaya per karyawan.
Langkah ketiga adalah mengumpulkan data yang dibutuhkan untuk menghitung indikator. Data harus valid, reliabel, dan konsisten. Data bisa berasal dari berbagai sumber, seperti laporan keuangan, survei, sistem informasi, atau observasi.
Langkah keempat adalah menghitung nilai dari indikator. Nilai bisa berupa angka absolut, persentase, rasio, atau skor. Contoh perhitungan nilai adalah jumlah penjualan dibagi jumlah karyawan, atau laba dibagi omzet.
Langkah kelima adalah mengevaluasi hasil dari perhitungan nilai. Hasil harus dibandingkan dengan target yang telah ditetapkan, atau dengan nilai sebelumnya, atau dengan nilai pesaing, standar industri, atau benchmark lainnya. Hasil juga harus dianalisis untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja, baik positif maupun negatif.
Berikut ini adalah tiga contoh studi kasus dalam membuat dan menghitung KPI:
Kamu adalah pemilik sebuah toko online yang menjual berbagai macam produk fashion. Kamu ingin meningkatkan kinerja bisnis kamu dengan menggunakan KPI. Kamu menetapkan tujuan atau sasaran sebagai berikut:
Kamu memilih indikator sebagai berikut:
Kamu mengumpulkan data sebagai berikut:
Kamu menghitung nilai sebagai berikut:
Kamu mengevaluasi hasil sebagai berikut:
Kamu bisa menyimpulkan bahwa kinerja bisnis kamu sudah sangat baik dan sesuai dengan tujuan atau sasaran yang kamu tetapkan. Kamu juga bisa menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja kamu, seperti strategi pemasaran, kualitas produk, layanan pelanggan, dan lain-lain.
Kamu adalah konsultan HR yang ditugaskan untuk membantu sebuah perusahaan manufaktur dalam meningkatkan kinerja tim HR mereka. Kamu ingin menggunakan KPI untuk mengukur dan meningkatkan kinerja tim HR tersebut. Kamu menetapkan tujuan atau sasaran sebagai berikut:
Kamu memilih indikator sebagai berikut:
Kamu mengumpulkan data sebagai berikut:
Kamu menghitung nilai sebagai berikut:
Kamu mengevaluasi hasil sebagai berikut:
Kamu bisa menyimpulkan bahwa kinerja tim HR sudah sangat baik dan sesuai dengan tujuan atau sasaran yang kamu tetapkan. Kamu juga bisa menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja tim HR, seperti kebijakan gaji, tunjangan, asuransi, pelatihan, budaya kerja, dan lain-lain.
Kamu adalah seorang sales executive yang ingin meningkatkan kinerja kamu dengan menggunakan KPI. Kamu menetapkan tujuan atau sasaran sebagai berikut:
Kamu memilih indikator sebagai berikut:
Kamu mengumpulkan data sebagai berikut:
Kamu menghitung nilai sebagai berikut:
Kamu mengevaluasi hasil sebagai berikut:
Kamu bisa menyimpulkan bahwa kinerja kamu tidak baik dan tidak sesuai dengan tujuan atau sasaran yang kamu tetapkan. Kamu juga bisa menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja kamu, seperti persaingan pasar, permintaan pelanggan, masalah internal, dan lain-lain.
Nah, itu tadi penjelasan seputar apa itu KPI. Membuat KPI mungkin bisa dibilang sulit karena membutuhkan kompetensi yang mumpuni, pemahaman bisnis serta ke-HR-an yang baik sehingga KPI tersebut bisa mudah dipahami dan dicapai oleh semua stakeholder. Namun jangan khawatir, Associe bisa membantu anda untuk membuat KPI sesuai kondisi bisnis anda, karena Associe telah berpengalaman dalam membuat KPI untuk banyak perusahaan yang berbeda-beda tiap industri. Bagaimana cara Associe bisa membantu anda? Anda hanya perlu konsultasi gratis dengan kami untuk mengidentifikasi permasalahan bisnis anda agar bisa Associe bantu selanjutnya dalam perumusan KPI.