Di bidang industri, penanaman modal menjadi hal utama dalam peningkatan iklim bisnis perusahaan. Penanaman modal sendiri terbagi menjadi dua jenis. Pertama yakni penanaman modal dalam negeri yang berarti para investor berasal dari usaha kekayaan dalam negeri. Kedua yakni penanaman modal asing yang berarti modal diperoleh dari luar negeri. Meski kerap menuai pro-kontra, ada keuntungan penanaman modal asing di Indonesia.
Perusahaan asing akan membuat PT PMA sendiri cabang Indonesia untuk berinvestasi di Indonesia. Dalam prosesnya, tentu diperlukan pihak professional yang memahami seluk beluk aturan dan hukum yang berlaku di Indonesia. Oleh karena itu, lembaga hukum profesional seperti Associe dapat membantu proses pembuatan PT PMA di Indonesia dengan lebih praktis dan efisien.
Menurut data yang dilaporkan oleh BKPM.go.id, pada tahun 2020 Penanaman Modal Asing (PMA) berkontribusi sebesar Rp 111,1 triliun (51,7%), sedangkan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) sebesar Rp103,6 triliun (48,3%). Melihat data yang telah dipaparkan, PMA memimpin kontribusi modal di Indonesia. Oleh karena itu, sudah pasti bahwa PMA memiliki keuntungan sehingga pemerintah mengizinkan masuknya PMA ke dalam negeri. Inilah 6 keuntungan PMA yang perlu diketahui:
1. Peningkatkan Pendapatan Negara Melalui Pajak
Pemerintah Indonesia telah mengatur berbagai peraturan mengenai Penanaman Modal Asing atau PMA. Salah satunya mengenai hukum perpajakan. Hukum perpajakan yang dimaksud disini yakni UU RI No. 36 tahun 2008 tentang wajib pajak yang melakukan penanaman modal bidang usaha. Dalam UU tersebut, disebutkan bahwa penghasilan dividen pelaku penanaman modal mendapat pengenaan pajak dengan tarif sebesar 10%.
Segala jenis peraturan dan hukum yang berlaku di Indonesia tentu akan lebih mudah dipahami oleh pihak yang telah profesional dibidangnya. Associe dapat memberi konsultasi hukum mengenai pajak yang sesuai dengan hukum di Indonesia. Sehingga perusahaan asing dapat dengan nyaman dan aman menjalankan perusahaannya di Indonesia.
2. Menambah Lapangan Kerja
Adanya penambahan investasi tentu akan dapat meningkatkan skala bisnis perusahaan. Terutama jika terdapat pula perusahaan baru yang berdiri. Tentu akan membutuhkan tenaga kerja yang lebih banyak. Dari sektor paling bawah hingga ke bagian profesional dapat diisi oleh tenaga kerja Indonesia. Multiplier effectnya yakni pendidikan di Indonesia akan dikembangkan secara lebih intensif supaya lulusannya dapat bersaing dan meningkatkan hardskill maupun softskillnya.
3. Semakin Berkembangnya Teknologi
Saat perusahaan asing masuk ke suatu daerah, dapat dipastikan bahwa perusahaan tersebut membawa teknologi yang ada di negaranya. Perusahaan asing yang masuk ke negara berkembang seperti Indonesia adalah perusahaan dari negara maju. Dan teknologi negara maju biasanya lebih bervariasi dibandingkan di negara berkembang.
Salah satu persyaratan yang harus dipenuhi oleh perusahaan asin saat masuk ke Indonesia adalah menyelenggarakan pelatihan dan alih teknologi pada masyarakat daerah tempat mendirikan perusahaan. Dengan begini perusahaan tidak hanya menggunakan teknologi yang sudah ada di Indonesia, tapi juga membawa teknologi baru yang diperkenalkan pada masyarakat. Teknologi baru tentu akan menciptakan tenaga ahli baru untuk teknologi yang dibawa.
4. Pengembang Potensi Daerah Terpencil
Menurut BKPM.go.id, saat ini perusahaan asing tidak hanya menyasar pulau Jawa sebagai lokasi pendirian perusahaan. Selain pengembangan, saat ini pemerataan investasi juga dilakukan sehingga mulai menyasar luar Jawa. Meskipun pada tahun 2020 daerah Jawa Barat masih menjadi favorit bagi investor asing, namun banyak pula yang mulai menyasar daerah Maluku Utara dan daerah Timur lainnya.
Jika sebelumnya daerah luar Jawa cenderung dikecualikan karena jauh dari ibukota serta sulitnya akses. Namun seiring berjalannya waktu, potensi daerah timur semakin terlihat. Bahkan jika dihitung dengan pembangunan fasilitas dan akses, seluruh biaya yang dikeluarkan tidak ada apa-apanya dibandingkan dengan nilai potensi daerah itu. Saat seluruh fasilitas telah memadai, iklim investasi di daerah itu akan semakin tinggi.
5. Peningkatan Skala Sektor yang Kekurangan Modal
Pada negara berkembang, banyak sektor yang harus dibangun dan dikembangkan. Namun karena kurangnya modal, banyak sektor yang akhirnya dikesampingkan karena berada dibawah prioritas. Sehingga pembangunannya menjadi sangat lambat karena tidak bisa dilakukan bersamaan. Salah satu contohnya adalah pembangunan fasilitas infrastruktur seperti jalan dan moda transportasi yang merata.
Saat sektor yang kekurangan modal ini dibuka bagi investor asing, pembangunan infrastruktur menjadi sangat berkembang. Salah satu contohnya adalah adanya kereta cepat serta jalan tol disepanjang pulau Jawa. Dampak dari pembangunan tol yang terintegrasi ini mampu meningkatkan perekonomian dengan cukup signifikan. Bahkan saat pandemi berlangsung, iklim investasi masih memenuhi target dan pertumbuhan ekonomi masih kondusif. Dalam memilih sektor, tentu perlu dilakukan peninjauan secara hukum. Associe dapat membantu perusahaan asing untuk memahami aturan hukum ini karena konsultan di Associe juga dibekali dengan kemampuan bahasa asing yang baik.
6. Peningkatan Perekonomian Masyarakat
Banyaknya modal yang masuk, jumlah perusahaan bertambah, jumlah tenaga kerja semakin banyak tentu membuat perekonomian semakin bergejolak. Bagi masyarakat yang tidak menjadi tenaga kerja perusahaan tetap merasakan dampak berdirinya perusahaan. Banyak lapangan pekerjaan baru seperti penjual makanan, penyedia sewa kos atau kontrakan, penyedia pulsa, bengkel dan lain sebagainya. Belum lagi jika perusahaan mencari mitra lokal sebagai penyedia bahan baku hingga mitra kerja. Maka akan semakin banyak lagi kegiatan usaha yang dapat dilakukan sehingga penghasilan masyarakat akan semakin meningkat. Sehingga perekonomian dari masyarakat disekitar perusahaan asing akan semakin meningkat.